Pages

RAMADAN


selalu saja
ada denting yang menyapa
ketika bulan ramadan tiba
derai airmata
berbaur dengan ungkapan rasa
betapa
setahun ini mungkin aku telah
membuat hatimu terluka
betapa
hari-hari yang kujanjikan bahagia
justru membuatmu memendam duka lara
betapa
waktu yang seharusnya kita isi dengan cinta
telah kubuang percuma
kini
dilembar pertama bulan ramadan
dengan tundukan kepala aku meminta
segudang salahku engkau maafkan

PATAH HATI

kadang aku sangsi
malah sering tak percaya
tentang cinta dan kasih sayang
cita-cita dan harapan
yang kau pupuk bersama
bulan dan bintang-bintang

aku ingin sekali waktu
kau mengucapkan selamat ulang tahun
membangunkanku dikala sahur
dan menyapaku saat resah datang

tapi kau dimana?
sampai lelah aku mencari
bicara sendiri
menangis sendiri
sampai pada satu kesimpulan
kau hanyalah angin
yang mengembuskan sejuk dipori-pori
lalu pergi tanpa permisi