Pages

Menepati Janji


Bahwa janji harus ditepati, itu memang betul. Maka beberapa hari yang lalu aku tetapkan hati untuk mengunjungi temanku. Teman di dunia nyata dan maya. Tapi aku tidak sendirian. Bersamaku ada Kak Nina, Mas Denny dan Dena. Mereka teman Mbak Mulyati juga!
Janjiku sejak awal, jika aku datang berkunjung, aku akan membawakan Rissole untuknya. Rissole bikinanku bukan bikinan pasar! Jadi pagi itu aku hanya sibuk membuat kudapan berbentuk gulungan tersebut. Kak Nina yang menyiapkan bahan-bahan, aku yang mengerjakan. Bagaimana rasanya? Yakin enak, karena aku membuatnya dengan bumbu cinta!

Mampir ke Trubus

Jam satu siang tadi (28-1-2015) aku mampir ke Trubus. Membeli benih cabai, terong ungu, tomat sekaligus media tanamnya dan alat semprot. Siang masih sangat terik dengan matahari tepat di atas kepala. Sekarang langit bak jelaga dengan dentuman halilintar yang memekakkan telinga. Sungguh tak bisa menebak arah cuaca ....

Secangkir Sup untuk Jiwa


Sepagian mendung bergayut. Menjelang siang hujan turun. Menebar aroma dingin. Mengirim gigil pada pori-pori kulitku. Lalu, apa yang terlintas dipikiran ketika beku mencengkeram? Tak lain dan tak bukan adalah kehangatan. Kehangatan akan mencairkan kebekuan. Mengganti aroma dingin dengan harum kesegaran. Maka secangkir sup adalah jawabannya. Ya, SECANGKIR SUP UNTUK JIWA judulnya hahaha .... LOL

Gethuk Pisang

Ada begitu banyak ragam kuliner di Indonesia kita nan maha luas dan maha kaya ini. Dari satu bahan kita bisa membuat beberapa menu. Dari satu menu, kita bisa membuatnya menjadi berbagai macam varian. Jika semua terdata, aku yakin akan terkumpul ribuan bahkan jutaan (?) resep!
Kemarin, dirembang sore yang sarat gerimis, aku membuat gethuk. Gethuk Pisang! (Selain singkong, bahan yang lazim digunakan untuk membuat gethuk di daerahku adalah pisang, jagung dan ubi jalar). Cara membuatnya mudah. Tinggal tumbuk pisang selagi panas sampai halus, bentuk sesuai selera, taburkan keju dan terakhir kucurkan saus coklat diatasnya. Hidangan ini sangat cocok sebagai teman minum teh di sore hari. Sedaaaappp!!!

Mie Godog Jawa


Di rembang petang seusai hujan, apa yang terlintas di pikiranmu? Ketika perutmu lapar oleh dingin yang menggigit? Pasti sesuatu yang bisa menghangatkan badanmu, sesuatu yang bisa menghalau gigil. Dan ada banyak pilihan. Dan aku memilih membuat mie godog. Membuatnya tidak susah dan bahannyapun simpel. Tapi segarnya serasa masuk ke tulang sungsum. Nggak percaya? Coba aja ....!



Kashmiri Breakfast


Tadi siang aku bertemu Wajid Rasool Mir di inbox. Waktu aku tanya apa kabarnya, dia menjawab," Tidak begitu baik. Sepanjang hari ini aku sedih."
Kenapa?
"Karena kamu tidak mengunggah foto yang kutitipkan."
Oh God ...! Aku menepok jidat. Aku benar-benar lupa atau sengaja melupakan? Entahlah ... Tapi karena titipan itu ditagih, maka aku menganggapnya menjadi penting.

Beberapa waktu yang lalu, temanku dari Mirpur - Pakistan ini menitip foto tentang sarapannya orang-orang Kashmir. Kalian sudah tahu kan ya, jika Mirpur adalah salah satu wilayah selain Gilgit Baltistan, Muzaffarabad dan entah apalagi, yang ingin melepaskan diri dari Pakistan dan ingin bergabung dengan Kashmir di India untuk membentuk sebuah negara Kashmir dengan ibukota Srinagar? Maka mereka selalu bilang bahwa mereka adalah orang-orang Kashmir bukan orang Pakistan.
Kashmiri breakfast biasanya terdiri dari Parathas (roti pipih yang digoreng), Omelet, Sweet Rice, Chapatti dan lain-lain. Minumannya secangkir teh. Begitu lengkap ya haha ... Aku pikir, jika aku menyantap hidangan seperti ini setiap hari, aku pastikan tubuhku akan bulat seperti bola. Bayangkan, hidangan sarapan saja seperti ini, bagaimana makan siangnya? Pantesan temenku yang satu ini terlihat sangat subur hehe ....
Aku sengaja menulis hanya sepotong-sepotong. Jika kalian minat dengan masakan ini, atau ingin tahu ini itu, ada baiknya tanya lagsung ke Wajid kali, ya. So ...?


Ketan Saus Durian

Menyantap Ketan Saus Durian, sama seperti menyantap kudapan lainnya, nikmat dan lezat. Sensasi gurih dari ketan yang dikukus dengan santan dan manis gurih dari durian, membuat lidah senantiasa berdecak tak mau berhenti mengunyah.
Itu bikinan Kak Nina. Disamping piawai melukis di kanvas dan wajah orang, dia suka berkreasi dengan masakan. Baginya, semua pekerjaan adalah seni. Dan dia sangat menikmatinya. Hasil masakannya selalu enak. Dan hasil riasannya selalu bikin decak kagum. Laudya Chintya Bella pernah menjerit-jerit kegirangan karena merasa sangat cantik karena polesannya. So, sebelum wajahmu terjamah tangan halusnya, ada baiknya kalian nikmati makanan yang satu ini dulu. Meski cara bikinnya amat mudah, bagi yang belum tahu, kalian boleh tanya ke aku, oke? Selamat menikmati hehe ....

Belimbing Wuluh

Jika ada yang bertanya, pohon apa yang paling aku suka, maka dengan tegas aku akan menjawab: Belimbing Wuluh! Entah mengapa, pohon satu ini selalu nampak seksi di mataku. Apalagi jika musim berbuah, dan gerumbulan buah itu akan muncul disetiap lekuk pokok pohonnya, maka aku akan dibuatnya terpana tanpa kedip.
Nah, ditepi jalan dekat rumah, persis di depan Pos Satpam, tumbuh sebatang pohon belimbing Wuluh. Sedang berbuah, dan buahnya banyak sekali. Setiap kali lewat, pandanganku selalu jatuh di pohon ini. Takjub dan kesengsem. Memandangnya, perasaanku mirip-mirip seperti ketika aku sedang jatuh cinta. Indah dan riang. Sungguh! Maka terdorong oleh cinta juga, aku selalu mengabadikannya. Entah dengan kamera HP ataupun kamera digital saku yang selalu menemaniku kemana aku pergi.
Dua hari yang lalu, karena kulihat sudah sangat ranum, buah itu aku petik. Daripada jatuh berserakan dan mubazir, kan? Lebih baik dibawa pulang yang membuatnya bisa bermanfaat. Untuk membuat masakan, Belimbing Wuluh memberi sensasi dan aroma segar. Untuk kesehatan, segelas jus Belimbing Wuluh disinyalir mampu menurunkan tekanan darah. Juga lumayan bagus untuk mereka yang kelebihan berat badan dan ingin kurus. Kata siapa? Nggak tahu kata siapa. Sepertinya aku pernah membacanya di Gugel.
Dan aku ingin sedikit berat badanku berkurang. Tinggi badan 160 cm dengan berat (timbangan terakhir) 58 kg, aku merasa kegemukan. Perut terasa begah dan setiap kali beraktivitas, aku merasa napasku pendek. Jadi kemarin siang Belimbing Wuluh itu kubuat jus. Habis minum aku merasa baik-baik saja. Tapi menjelang pukul 3 sore, ulu hati terasa nyeri sekali dan perut bagian bawah melilit-lilit tidak karuan. Masuk kamar mandi aku muntah-muntah diiringi dengan diare. Begitu terus sampai malam hari. Sampai aku merasa lemah tak berdaya. Lemes dedes! Untungnya kakak yang baik hati segera menolong. Diberinya aku obat penetralisir asam lambung dan minuman isotonik pengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.
Saat ini aku masih lemes. Tadi pagi masih diare dengan disertai muntah. Juga ulu hati masih terasa nyeri. Tapi tentu saja tidak sehebat kemarin. Dan aku berharap, sakit ini akan segera sembuh.
Belimping Wuluh memang TOP. Top dalam melukai lambungku

Tahu Saus Telur Asin


Diantara berbagai macam saus, aku paling suka dengan saus telur asin. Mau untuk menyiram ayam, udang, kepiting ... semuanya akan terasa nikmat di lidah. Rasa gurih kuning telur sangat mendominasi, mencipta sensasi luar biasa. Dan hari ini aku masak Tahu Saus Telur Asin. Cara memasak yang mudah dengan bahan-bahan yang super simpel, membuat makan pagi sekaligus makan siangku senikmat di hotel berbintang. Super yummy, pokoknya hahaha ....
Kuhidangkan disini tanpa resep, ya. Tapi kalau ada yang tanya dan ingin tahu, akan aku susulin hehe ....

Edamame

Ssttt, aku merebus edamame sebagai kudapan di sore mendung ini hihi .... Murah, simpel dan menyehatkan. Konon, yang kudapat dari bisik-bisik tetangga, edamame sangat bagus untuk diet karena rendah karbohidrat dan lemak. Jadi cocok dikonsumsi oleh orang-orang yang mulai 'ndut' seperti aku ini. Disamping itu edamame memiliki banyak kandungan yang diperlukan tubuh kita. Kedelai jepang ini adalah salah satu jenis sayuran yang kaya akan vitamin A, vitamin C, serat dan protein. Edamame juga merupakan satu-satunya sayuran yang dapat memberikan manfaat Sembilan asam amino esensial yang biasanya kita dapatkan dari mengonsumsi daging ataupun telur.
Edamame memiliki beberapa perbedaan dari kedelai biasa pada umumnya. Misalnya, edamame lebih mudah dicerna tubuh karena memiliki kadar trypsin-inhibitor yang lebih rendah dari kedelai biasa dan lebih menyehatkan. Selain itu, edamame kaya akan nutrisi dan kalisium bahkan lebih besar dari buncis untuk kandungan proteinnya. Dan yang terakhir, secara fisik, edamame memiliki ukuran yang lebih besar dari ukuran kedelai biasa.
Ingin tahu manfaat edamame lebih banyak? Silaturahim gih, sama Mbah Gugel hihi .... Yang jelas, mengudap edamame itu murah, sehat dan kaya manfaat. So, aku suka edamame.

Siomay


Kudapan murah, enak dan tidak sulit membuatnya, salah satunya adalah "Siomay". Dan Mas Denny kemarin membuatnya. Berprofesi sebagai fotografer, dia tidak hanya piawai memainkan mata kamera, tapi juga andal membuat kudapan yang asal muasalnya dari Mongolia Dalam ini. Tangannya begitu lincah ketika mengadon tepung maupun meramu bumbu. Hasilnya? Jangan ditanya. Siomay enak di restoranpun kalah dahsyat dibanding bikinannya. Sungguh, kalian mesti percaya itu! Tapi kalau enggak, juga tidak apa-apa. Nggak akan digebukin tahu! hihihi ....
Kusajikan tanpa resep. Tapi ..., jika ada yang ingin tahu, resep itu akan aku bagikan. Dan ..., jika kalian ingin mengabadikan moment-moment penting dalam keluarga, dengan budget yang bisa disesuaikan dengan isi kantong, Mas Denny-lah ahlinya. So, jangan segan-segan untuk menghubungi kami, ya hahaha .... Iklan dikit boleh, kan???

Kenangan Itu


Kenangan itu masih lekat dalam ingatan. Ketika pagi-pagi sekali kau menggedor pintu kamar mandi sambil berseru: Mbaaaak, Waru Doyooooongggg!!! Atau ketika kita terkikik-kikik dengan lagunya Didi Kempot yang bercerita tentang: Yu Sri, tuku trasi, tapi ora bali bali.
Kenangan itu masih lekat dalam ingatan. Ketika sepulang kerja kita membeli sepatu yang sama dan mencobanya kembali sesampai di rumah. Sampai kita ketiduran dan sepatu itu masih melekat di kaki kita sampai pagi.
Kenangan itu masih lekat dalam ingatan. Ketika tanpa sengaja aku meminum cairan anti septic dan membuatmu sport jantung. Atau ketika aku sakit gigi dan membuatmu panik sekali.
Kenangan itu masih lekat dalam ingatan. Mengantar misa pagimu, menjemput misa malammu ....
Kenangan itu masih lekat dalam ingatan. Tentang kita. Selamanya ....

Dinihari Yang Indah


Biasanya aku bangun sendirian. Tapi tidak untuk dinihari tadi. Aku bangun ditemani Eyang. Sedikit repot memang. Tapi itu sangat tidak masalah. Selama aku sibuk di dapur, Eyang tetap berbaring ditempat tidur. Setelah segalanya selesai, kuhampiri dia. Kubersihkan badannya, kuganti diapersnya. Lalu aku mendudukkannya di kursi. Kami sangat gembira menyantap makanan kali ini. Makanan sangat sederhana: sepotong gethuk dengan taburan keju + kucuran saus coklat untukku dan dua potong pisang rebus + selembar roti gandum untuk Eyang. Minumannya teh pahit untukku dan segelas susu rendah kalori untuk Eyang. Di TV Aa Gym menyampaikan ceramah. Sungguh dinihari yang indah ....

Juice Di Setiap Pagi

Segelas jus menjanjikan kesegaran. Minum jus setiap hari bisa membuat kita awet muda, lho. Banyak sekali manfaatnya bagi tubuh kita, di antaranya:
  • Menghaluskan kulit
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Memperbaiki indra penglihatan
  • Menyegarkan pikiran
  • Meningkatkan daya ingat
Sssttt, dan masih ada satu lagi, minum jus 5 warna setiap hari disinyalir mampu menghambat tumbuhnya uban hahaha ....
Yang 5 di atas itu kata Mbah Gugel. Dan yang satu itu sih, kata saya hahaha ....
Tapi beneran, setiap pagi kami minum segelas jus: buah + sayuran. Minimal 5 warna!


* Foto di bawah ini adalah jus kemarin. Brokoli nggak ikut dijepret karena abiss!

Ducht Sate Kambing


Hobiku mengunggah foto-foto makanan, menarik perhatian seorang Bapak dari Alpen - Belanda. Dia ini sangat menyukai kuliner Indonesia. Yup, karena Henk Burg, nama lelaki familiar itu, pernah tinggal di Indonesia. Menikah dengan perempuan dari Brebes, Henk datang ke Indonesia setahun sekali untuk tinggal selama 3 bulan. Dia pernah mencicipi indahnya sebagai petani bawang dan peternak bebek, lho. Sayangnya, setelah 12 tahun pernikahan, istrinya meninggal. Sejak saat itu, Henk belum pernah sekalipun datang ke Indonesia lagi. Seakan ia ingin mengubur kenangan pahit yang dialaminya. Kenangan yang buruk menurut versinya. Tetapi tidak dengan makanannya. Beragam macam kuliner tetap lekat dalam ingatannya.
Dua hari lalu, dia mengirim resep yang diberi judul: Dutch Sate Kambing. Sebenarnya itu sate kambing biasa. Hanya saja karena resep ini datang dari negeri Belanda, maka diberilah nama Sate Kambing Belanda. Aku belum sempat membuatnya. Tapi dilihat dari bentuknya, aku yakin rasanya enak. Jadi, aku bagikan resepnya, ya. Siapa tahu kalian ingin mencoba!
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
Daging Kambing
Kecap
Sambal Botol
Krimer
Saus Kacang
Cara membuatnya:
- Rebus daging dengan air yang cukup. Proses perebusan ini berguna selain untuk mematangkan daging, juga untuk menghilangkan bau prengusnya. Angkat. Tiriskan.
- Potong daging sesuai selera dan tusukkan pada sebatang tusukan sate.
- Panggang sate dalam oven bersuhu rendah, sampai daging berubah warna dan lembut. Sajikan bersama saus kacang.
Saus Kacang: Campurkan kecap, sambal botol, krimer dan saus kacang jadi satu. Aduk untuk memperoleh kekentalan yang pas. Sajikan!


Zuppa Soup Gatot


Kami sekeluarga termasuk penggemar Zuppa Soup. Maka kemarin pagi aku membuatnya. Rasa sup krim-nya sudah enak. Tetapi puff pastry-nya waktu dipanggang nggak mau ngembang alias bantat dan justru jatuh ke sup. Padahal aku mengerjakannya sudah sesuai resep. Aku menyebutnya percobaan pertamaku ini GATOT alias GAgal TOTal. Ada yang bisa bantu???

Surat Buat Sahabat


Halo,
Ini sore yang suram. Langit hitam telah membuat
matahari tenggelam. Mendung berawan telah mencucurkan
air hujan. Membasahi tubuh bumi yang telanjang.
Meluapkan parit, got dan selokan.

Apa kabarmu, Kawan?
Dari berita yang kudengar kau telah menuai
kesuksesan. Lima belas novel terbaikmu berjajar
di toko-toko buku terkenal. Rupanya sekian
tahun berkarya, ide tetap mengalir deras
di kepala. Karena beberapa film dan sinetron
kau juga yang menulis skenarionya.
Yup!
Lama tak ketemu, ada rindu yang
membuncah di kalbu.. Sungguh!
Kamu harus percaya itu. Ini bukan
rekayasa atau ungkapan semu.
Rindu itu telah menggerogoti isi dadaku,
memenuhi batok kepalaku dan mengekor
disetiap perjalanan hari-hariku.
Tapi barangkali sosokmu telah sedikit berubah
sekarang. Aku bayangkan di kepalamu telah
tumbuh helai-helai uban. Di wajahmu telah
muncul garis-garis halus dan kerutan.
Padahal aku tahu pasti, kamu ingin selalu
terlihat muda dan tampan.
Ho ho ....
Jangan keburu marah Kawan, nanti cepat tua.
Itu hanya bayanganku semata. Karena kamu
tak akan pernah beruban, buncit dan dipenuhi
kerutan. Salon telah membuatmu tetap muda dan
rupawan, bukan?
Kawan,
Ini hari sudah beranjak petang. Langit masih
diselimuti rintik hujan. Membayangkan surat
ini diposkan, hatiku jadi lapang. Aku yakin
kau akan menulis balasan. Meski bahasamu
terkadang menjengkelkan, tapi hatimu lembut penuh
kasih sayang ....

Puding Green Tea

Menu di pagi buta itu mesti yang simpel. Mata masih iyip-iyip karena baru bangun tidur. Maka 2 potong puding green tea & sejegong mangkuk sup krim, cukuplah hehe .... Tuh garnisnya jeruk limau yang dipetik dari pohon sendiri. Simpel yang mengenyangkan, juga menyehatkan.

Make Up Artis

Entah mengapa temen-temen sekerjaku di majalah dulu, kini beramai-ramai alih profesi menjadi makeup artis. Mungkin karena sama-sama mengandung nilai seni jual. Jika dulu mereka berjualan iklan, sekarang mereka memasarkan diri sendiri. Jika dulu mereka hobi melukis di kanvas, kini kanvas mereka adalah wajah orang. Tetapi temen-temenku itu memang profesional. Ketika menggeluti satu bidang, maka mereka melakukannya secara total. Dan aku selalu menjadi kelinci percobaannya. Wajahku yang pas-pasan ini sering disulapnya menjadi lebih dari sekedar pas hahaha .... Ya, wajahku sering menjadi kanvas bagi kuas make up mereka. Kami kerap bermain-main dengan warna. Dan ini sangat menyenangkan.
*Foto di bawah ini adalah hasil kerja Kak Dona Imelda, salah seorang murid Kak Nina. Gimana, bagus nggak?
Pupung

Gethuk Ocar Acir

Aku adalah orang yang lahir dan besar di kampung. Sebagai anak kampung, tentu aku sangat akrab dengan berbagai macam makanan tradisional seperti: gethuk ocar-acir, blendung, ondal-andil, growol, lepet, lopis dan sebagainya. Makanan-makanan itu senantiasa lekat dalam ingatanku dan selalu menerbitkan rindu.
Maka kemarin ketika kulihat sekantong plastik singkong di kolong meja dapur, langsung terbersit keinginanku untuk membuat gethuk. Bukan gethuk goreng atau gethuk lindri, tapi gethuk ocar-acir yang dulu sekali sering aku beli. Sangat mudah membuatnya. Tapi untuk rasa, gethuk ocar-acir sangat istimewa. Dan kemarin sore kudapan ini tersaji di meja mendampingi secangkir teh tanpa gula. Seddaaaappp!!!

Ingin tahu resepnya? Ini dia!
Bahah yang dibutuhkan:
1 kg singkong, kupas, potong-potong, cuci bersih, kukus
½ butir kelapa setengah tua, kerik kulit ari, parut memanjang
Kinca (air rebusan gula merah)
Sedikit garam untuk memberi rasa asin pada kelapa parut

Cara membuat:
Tumbuk singkong selagi masih panas sampai halus. Ambil sebuah papan yang bersih, pipihkan tumbukan singkong, potong kecil-kecil. Taruh di piring dengan taburan kelapa parut. Terakhir kucurkan kinca di atasnya. Sajikan!

Bunga Kana Kuning


Jika berniat menolong orang, nggak usah mencari yang susah-susah. Banyak cara yang bisa kita lakukan. Seperti yang dilakukan sebuah keluarga di Menteng Bintaro - Jakarta. Sepasang suami istri ini memanggil seorang Sinshe handal. Dan mereka menggratiskan bagi semua pasien yang datang. Tetapi bukan itu saja, mereka juga menyediakan makanan yang banyak bagi si pasien dan pengantarnya. Semuanya gratis tis dengan keramahan yang luar biasa.
Dan sore ini, untuk yang kesekian kalinya aku mengantar Eyang berobat ke tempat itu. Bukan mencari gratisnya (kita boleh memberikan imbalan secara langsung kepada si Sinshe), tetapi memang karena ada perubahan yang signifikan.
Selagi Eyang dipijat, aku jalan-jalan di sore berangin yang membawa serpihan gerimis. Di halaman rumah yang semuanya tak berpagar, aku banyak menemukan bunga-bunga. Salah satunya Bunga Kana Kuning. Ini kan judul cerpennya Kak Taufik yang dimuat di Majalah Gadis asuhan Mas Farick Ziat? Sayangnya aku sudah lupa di tahun berapa. Maklum, sudah tua hahahaha ....

Bola-Bola Coklat

Membuat Bola-Bola Coklat itu sangat mudah. Bahannyapun sangat simpel. Hal ini bisa dilakukan anak kecil yang punya hobi masuk dapur. Tentu saja dengan bantuan kita, orang dewasa. Dan beberapa waktu lalu aku membuat kue ini bersama Dena, keponakanku. Bermain-main sekaligus belajar itu asik, lho. Mau tahu resepnya? Ini dia …!
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
• Biskuit Marie
• Susu kental manis rasa coklat
• Meises warna-warni

Cara Membuat:
• Haluskan biskuit, tuang susu kental manis rasa coklat sedikit demi sedikit, uleni sampai adonan bisa dipulung.
• Ambil sedikit adonan, bentuk menjadi bulatan dan gulingkan di atas meises warna-warni. Kerjakan begitu terus sampai adonan habis. Taruh dalam kulkas. Jika mau dimakan, baru diambil


Warung Kasih Sayang


"Hai Untie,
apa menu hari ini?"
itu sapaan setiap hari
dari pelangganku mahasiswa dan mahasiswi

Aku menyambut dengan nada riang
penuh ketulusan dan kasih sayang
"Ada bacem, sayur dan rendang
ada balado, mendol dan juga pindang
sepiring nasi, sesendok sayur, sepotong lauk
sudah pasti bikin perut kenyang,"
promosiku penuh gurauan.
Pelangganku itu mengangguk senang
seporsi makanan diwarungku terkenal murah memang
karena aku tak mau mahasiswa-mahasiswwi rantau
itu kurang makan
sehingga mengganggu jalannya proses pendidikan
jika harga kupatok jauh dari jangkauan
Warung ini warung kasih sayang
sekecil apapun pembelian aku relakan
jangan berpikir bangkrut karena terima
duit gopekan
justru dari uang recehan
rizki akan mengalir dari tangan Tuhan
Warung ini warung kasih sayang
kudirikan untuk menjadi sumber penghidupan
untuk mencari sesuap nasi dan segenggam berlian
setiap laba dan keuntungan
harus mendapat restu Tuhan
semua kuhitung dengan cermat
semoga yang kujalani ini bermanfaat
di dunia dan kelak di akhirat
Kini ...
setahun sudah kujalani
warungku jadi langganan mahasiswa dan mahasiswi
sapaan khaspun ku akrabi
"Hai Untie,
apa menu hari ini?"
Kujawab dengan manis,
"Yang jelas enak dan nggak bikin kantong
kalian jadi kempis."

Resep Masakan Eyang


Memasak bagi Eyang Putri bukan sekedar hobi. Sebagai janda yang ditinggal Eyang Kakung di usia yang relatif muda, Eyang Putri harus banting tulang untuk menghidupi keenam anaknya. Pada awalnya sulit juga. Karena ketika Eyang Kakung masih hidup, Eyang Putri tidak pernah mengerjakan apapun selain hanya mengurus anak. Perlu kalian tahu, untuk urusan mencuci baju, cuci piring dan bebersih rumah, aku justru lebih jago. Bahkan dalam hal menyetrika pakaian, Eyang nggak bisa sama sekali. Ini membuat aku sangat heran. Lahir dan besar sebelum Indonesia merdeka, tapi Eyang nggak tahu mengerjakan pekerjaan rumah layaknya anak-anak jaman sekarang. Takjub bin ajaib, kan?
Eyang Putri tidak melanjutkan kuliah seperti adik-adiknya. Sebagai remaja putri, ia mekar selayak bunga yang selalu dikelilingi kumbang-kumbang. Ini membuat Eyang Buyut cemas. Maka diambil keputusan untuk menikahkan Eyang Putri ketika ia baru saja lulus dari SGKP (Sekolah Guru Kepandaian Putri) di usia 18 tahun.
Maka ketika dituntut untuk mencari nafkah setelah kepergian Eyang Kakung, profesi yang dipilihnya adalah jualan makanan. Mulai dari sini ia mempraktekkan semua yang diperolehnya di bangku sekolah. Tapi banyak juga Eyang menciptakan resep sendiri. Siang malam Eyang berkutat di dapur. Memasak! Dan pengorbanannya ini telah mengantarkan keenam anaknya lulus dari bangku kuliah dan menyandang gelar sarjana. Alhamdulillah ….
Sekarang, ketika Eyang jatuh sakit dan menggerakkan badan saja sulit, aku mewarisi kekayaan yang tak ternilai harganya: resep-resep ciptaannya yang ditulis dengan tangan. Belum ketemu semua, masih banyak yang tercecer di gudang. Tapi aku tak kuasa menunda untuk memamerkannya pada kalian yah ….

Nasi Tim


Kemarin malam, keponakanku tiba-tiba ingin makan nasi tim. Kok bisa? Ya, bisa aja. Namanya keinginan. Berhubung yang minta anak kecil, kami dengan senang hati menurutinya. Kami beramai-ramai pergi ke warung yang khusus menjual nasi tim di dekat rumah. Rintik hujan yang turun tidak masalah lha ya ….

Masakannya cukup mengena di lidah. Tapi untuk harga, yang hanya seporsi nasi tim, menurutku mahal juga. Maka ketika keesokan harinya (pagi tadi) dia minta nasi tim untuk makan malamnya lagi, kami sepakat untuk membuatnya sendiri. Hanya makan seporsi nasi tim dan membayarnya dengan harga mahal, menurutku tidak pas. Tidak pas di kantong, maksudnya hahaha …. Maka petang tadi aku kembali mempraktekkan resep warisan leluhur (dari Eyang) yang beberapa waktu lalu sempat gagal. Kalian masih ingat masakanku yang gagal, kan? Yang enak dirasa tapi bentuknya menyerupai bubur haha ….
Tapi kali ini aku berhasil total. Nasi tim itu nampak cantik dibentuk dan sangat enak dirasa. Dengan modal nggak lebih dari limapuluh ribu rupiah, kami bertujuh makan dengan puas dan perut kenyang. Yuhhuu!!!

Ingin tahu resepnya? Ini dia!

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  • ½ liter beras
  • 300 gram daging ayam, potong dadu
  • 250 gram jamur kancing, belah dua
  • 2 batang daun bawang, potong kecil-kecil, bagi 2 bagian
  • 4 siung bawang putih, haluskan
  • ½ bawang Bombay, cincang
  • 2 ruas jari jahe, keprek
  • 2 lembar daun salam
  • Kecap manis secukupnya
  • Kecap ikan secukupnya
  • Minyak wijen secukupnya
  • Garam secukupnya
  • 3 sdm minyak goreng untuk menumis
  • Penyedap rasa ayam secukupnya
  • 1500 ml air kaldu yang diambil dari rebusan rongkong (kepala, tulang dan ceker) 1 ekor ayam dan bagi 2 bagian
Cara Membuat:
Masak beras dengan 750 ml air kaldu yang sudah dibubuhi jahe keprek, minyak wijen, garam dan penyedap rasa ayam. Masak sampai beras setengah matang.

Selagi memasak nasi aron, kita siap untuk menumis. Caranya adalah: Panaskan 3 sendok minyak goreng. Masukkan bawang putih, bawang bombay, jahe dan daun salam. Tumis sampai harum. Lalu masukkan potongan ayam dan jamur. Aduk-aduk sampai ayam berubah warna. Kemudian berturut-turut masukkan kecap ikan, kecap manis, minyak wijen, garam dan penyedap rasa ayam aduk-aduk dan tumis sampai matang.

Siapkan cetakan. Berturut-turut masukkan irisan daun bawang, tumis ayam jamur dan nasi sambil sedikit ditekan. Kukus selama 30 menit. Sajikan bersama kuah kaldu yang sudah ditaburi irisan daun bawang.



SAMBEL

Sambel atau Sambal sangat akrab dengan kehidupan kita. Bagi mereka yang menyukai selera pedas, secara otomatis pasti akan menggemari sambel. Kalo bagiku sih, sambel membangkitkan selera makan. Aku hampir nggak bisa makan tanpa sambel. Campuran cabai, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi dan garam, sangat nikmat di lidah. Bahkan ketika hanya berlauk kerupuk atau tempe goreng saja. Sebagai penggemar sambel, iseng-iseng aku googling untuk mengulik manfaat apa saja yang terkandung dari bahan-bahan pembuat sambel. Dan ini sedikit dari sekian banyak manfaat yang terkandung di dalamnya.
1. Cabai atau cabe berkhasiat untuk mengurangi resiko kankerr dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
2. Garam berguna untuk menyeimbangkan tingkat keasaman gula dalam tubuh, membantu menstabilkan detak jantung yang tidak teratur serta membersihkan paru-paru dari lendir atau dahak yang lengket.
3. Terasi. Terasi yang terbuat dari udang rebon merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Protein merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
4. Bawang Merah berguna untuk melancarkan buang air kecil dan BAB, menormalkan sistem syaraf usus, membantu kerja empedu dan mengurangi tekanan darah tinggi.
5. Bawang Putih sangat baik untuk menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes, menurunkan hipertensi serta merupakan antibiotik yangg kuat.
6.Tomat bermanfaat untuk melancarkan dan menyehatkan sistem pencernaan, memperkuat tulang, pencegah kanker yang efektif, pencegah diabetes alami, menajamkan penglihatan serta memperrkuat dan menyehatkan rambut.
Jadi mengkonsumsi sambel setiap hari tanpa berlebihan disinyalir mampu meningkatkan vitalitas tubuh. Pecaya? Harus!! Hahaha ....


Bunga Sepatu


Memotret bunga sepatu, aku seperti kembali ke masa laluku. Dulu, aku kecil sangat akrab dengan bunga sepatu. Tanaman ini tumbuh merimbun sebagai pagar halaman. Hampir disetiap rumah mempunyai tanaman ini. Sangat mudah ditemui, semudah menemukan pohon mangkokan.
Dulu aku suka bermain-main dengan daun dan bunganya. Daunnya digunakan untuk duit-duitan ketika main pasar-pasaran. Bunganya untuk mewarnai kuku dan jari-jari layaknya inai. Asiiik banget. Dan di kampungku, bunga sepatu kami namai dengan Waribang. Di kampung kalian ...???

TOM YAM DI PAGI HARI


Sejak semalam Jakarta diguyur hujan. Dingin. Tapi entah mengapa, aku malah susah tidur. Menarik selimut ketika jarum jam menunjuk ke angka setengah dua, tapi mata sulit dipejamkan. Dan nyaris, jangankan tidur cantik ala ala Syahrini, tidur ayam bertelurpun aku tak bisa.
Singkat kata, pagi yang basah oleh hujanpun menyapa. Membawa aroma gigil, meremangkan bulu-bulu disekujur tubuhku. Membuka kulkas, aku tak menemukan sayuran hijau. Yang ada hanya ayam, dan udang kupas yang membeku dalam freezer. Di rak pintunya aku menemukan sekantong jamur. Sesaat aku bingung, mau dimasak apa bahan-bahan ini? Seakan tahu apa yang kupikirkan, kakakku yang sedang meramu jus nyeletuk: Tom Yam, Pupung ...
Ah iya, itu dia ..., sup thailand dengan citarasa pedas asam itu pasti sangat pas dinikmati di hari hujan. Aroma daun jeruk, serai serta jahe yang kuat pasti sangat segar di badan. Alhasil, aku memasak Tom Yam. Tentu saja Tom Yam ala ala aku. Dan seperti biasa, semua bilang enak. Sangat enak.Bahkan Eyang antusias untuk turut mencicipinya. Padahal masih ada yang kurang, aku lupa memasukkan kecap ikan. Itulah, jilka kita memasak dengan hati, sepenuh cinta. Keikhlasan selalu mengucurkan kelezatan. Nggak percaya? Coba aja!

Kemana


kemana mesti kubawa lari
gemuruh riuh rindu
yang terus bertalu tak pantang
waktu
sementara jejak yang kau tinggalkan
lekat menggores luka
biru lebam

kemana mesti kucari bayangmu
yang melela terus menerus
tak surut dari ingatanku
sementara harum nafas yang dulu
kucecap sepenuh cinta
tak mampu tunjukkan jalan untuk
bersua
aku rindu mengecup senyummu, wahai dara
laksana kuda sumba
aku ambruk dipadang raya

‪#‎Buat‬: Kak Taufik yang lagi galau. Jangan semakin galau

Aktivitas di Pagi Hari

Salah satu aktivitasku setelah bangun pagi adalah ..., memasak! Inilah aktivitas di pagi hari yang sangat kusuka. Membuka kulkas, berdiam di situ sebentar (untuk berpikir akan masak apa aku pagi ini?), dan tak lama kemudian tanganku sudah terampil mengambil bahan-bahan. Kali ini aku memasak oseng pare dengan taburan teri. Juga tempe dan tahu goreng. Dan beginilah breaklunchku. Sangat sederhana tapi aku sangat suka. Untuk bahagia ternyata nggak harus jauh-jauh ke Eropa

CATTLEYA DI POHON MANGGA


Setiap memandangi tanaman anggrek di pohon mangga, aku selalu bertanya-tanya, kapan ia akan berbunga? Kulihat beberapa anggrek di rumah tetangga, ia telah memamerkan eloknya dengan beragam warna.
Di pohon mangga di depan rumah, ada empat jenis anggrek tertanam di situ. Tumbuh merimbun dengan daun-daun berbeda sesuai jenisnya. Tapi dari keempat jenis itu, di rumah-rumah tetangga kulihat sudah lama berbunga, di pohon mangga hanya rimbun daunnya saja. Ini membuatku agak kecewa. Sampai kemudian tiba di hari kemarin, hari pertama ditahun 2015, aku takjub dibuatnya. Pagi-pagi membuka pintu depan, kulihat Cattleya melambai-lambai dengan indahnya. Hanya dua kuntum saja, tapi aku sangat bahagia. Kudekati ia, menatapnya, menikmati keindahannya. Tanpa menunggu lama, aku lari ke belakang mencari tangga. Tak lupa kuraih kamera. Sebentar kemudian aku telah nangkring di atas tangga, memotretnya. Dan ahai ..., inilah hasilnya, Cattleya si bunga dengan sebutan Queen of Orchid itu, aku pamerkan pada kalian haha .... Suka, kan???


Lontong Perang


Di kampungku di Comal, setiap pagi ada beberapa gerobak keliling yang menjajakan lontong perang. Entah kenapa, lontong yang disiram dengan sayur tempe bersantan dengan taburan remahan kerupuk mie diatasnya dinamakan lontong perang. Yang jelas, bagiku sebagai penggemar lontong, makanan yang satu ini nikmat banget. Tak ada duanya haha .... Dan hari ini aku memasak lontong perang. Eh enggak, lontongnya beli di pasar. Hanya perangnya (sayur tempe) haha, yang masak sendiri. Dan karena Mbak Rani masak sup iga hari ini, maka aku mengambilnya sepotong dan menyertakannya dalam foto. Nikmat, sederhana dan keren haha .... Aku suka! Kamu???

KLAPERTART


Mengawali hari baru, di tahun yang baru, aku membuat Klapertart. Klapertart sederhana ini terbuat dari bahan-bahan sisa yang ada di kulkas. Tapi meski bahannya minimalis, rasanya tetap saja enak. Enggak percaya? Tanya Kak Nina hihi ....