Pages

Tatkala Cengkeh Berbunga


Pupung Pribadi

Aku mengenal Sari Narulita sejak kecil, lewat novelnya Tatkala Cengkeh Berbunga. Aku juga tahu, wanita cantik itu seorang pemain film. Tapi meski 36 judul film telah dibintanginya, aku hanya mengenali sosoknya di Kabut Sutra Ungu yang saat itu diputar TVRI. Dan aku kemudian lebih mengenalnya lagi ketika dia menjadi seorang jurnalis. Reportase-reportase perjalanannya sering aku baca di majalah wanita yang sering dibeli kakak sulungku. Tanpa sadar aku mengidolakannya. Namanya tersimpan rapi di pita kaset otakku.
Maka sangat surprise ketika bertemu di statusnya Om Nadjib. Permintaan pertemananku diresponnya dengan baik. Dan kami berteman. Dan aku merasa akrab. Tentu saja aku gembira. Sekarang aku tidak hanya mengenal karya saja, tetapi orangnya juga.

Beberapa hari yang lalu aku curhat di sini jika aku niat jalan-jalan ke toko buku pada awalnya untuk membeli novelnya, Road to Love. Tapi sayang, di Gramedia Bintaro Plaza tidak tersedia. Aku berniat untuk mencarinya lain waktu. Tapi si empunya buku rupanya membaca curhatku. Katanya: Kirimkan alamatmu, Pupung. Tentu dengan senang hati aku inbox alamatku. Dan kemarin sore kirimannya betul-betul sampai.
Terima kasihh banyak, Ibu Sari Narulita. Ini hadiah yang sangat menggembirakan di akhir pekan. Tetaplah sehat untuk karya-karya selanjutnya yang lebih hebat.

0 comments:

Post a Comment