Pages

Tong Tong Fair


Festival tong tong fair
Tong Tong Fair atau Festival Tong Tong adalah festival terbesar di dunia untuk budaya Indo (Eropa-Indonesia), diadakan setiap tahun di Belanda. Didirikan pada tahun 1959 menjadi salah satu festival tertua dan festival akbar terbesar keempat di Belanda. Juga merupakan acara tahunan dengan jumlah pembayar pengunjung tertinggi di kota Belanda, Den Haag, setelah secara konsisten menarik lebih dari 100.000 pengunjung sejak tahun 1993.
Dan kemarin Papa ke Tong Tong. Menikmati banyak hal. Musik keroncong, bakso, martabak, tarian .... Tujuannya satu, untuk melerai sedikit rindunya ke aku. Thank u, Papa ....

ROTI BAKAR SETRIKA



Roti Bakar
Waktu aku upload Martabak Mie, Kak Taufik komen gini, itu makanan sewaktu aku kos. Trus aku nanya, pernah sarapan dengan Roti Bakar Setrika?
Makanan apalagi, tuh? Olala!

Dulu, sewaktu kos, aku sering menggali ide untuk hal-hal kecil yang sangat mudah dilakukan. Keseringan sih, untuk sarapan supaya lebih variatif tetapi nggak ribet, nggak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak. Salah satunya aku menemukan ini, roti yang dibakar dengan cara disetrika!
Caranya mudah:
Ambil 2 lembar roti tawar, olesi dengan selai yang kita suka. Tangkupkan dan bungkus dengan kertas roti. Kemudian tindih dengan setrika yang panas. Tiga menit kemudian balikla
Roti bakar seperti ini pun rasanya sangat enak. Bagi anak kos sepertiku haha .... Biasanya sebelum menyantapnya, aku menambahkan keju parut dan saus coklat.
h untuk mematangkan sisi yang lainnya.
Gambar di bawah adalah roti bakar yang belum diberi tambahan apapun di atasnya, biar kalian tahu bentuk orisinalnya haha ....

Siapa Layak Menjadi Presiden

Dalam sebuah perbincangan aku bertanya, "Lantas, siapa layak menjadi Presiden?"
Dengan sigap ia menjawab, "Pupung D. Pribadi!
Dan iseng sebelum tidur, aku bermain-main dengan kuis di sini. Sampai pada salah satunya yang berbunyi: Apa pekerjaan yang paling cocok untukmu?
Ketika aku klik, sebuah tulisan besar pun muncul: Presiden!
A-ha!
Jadi Mas Johan dan Mas Yudhie, ternyata aku duluan yang jadi Presiden. Kalian berdua harus ngantri, hehehe .... Tapi ..., jika aku Presiden, kalian adalah Panembahan Senopati. Penasehat paling sakti!

Pertanyaannya adalah apakah temans setuju jika aku Presiden Republik Indonesia???
Mari sambut pagi dengan gembira dan tertawa! 

Pahlawan sejati

Kuulangi statusku yang ini untukmu, Ahmad Fauzi
Ketika kau sudah dengan gagah berani menyampaikan gagasan-gagasanmu, buah pikiran yang kau anggap benar, kemudian memicu kemarahan orang-orang yang tidak sependapat denganmu, itu adalah risiko. Risiko perjuangan. Dan perjuangan selalu membutuhkan pengorbanan. Biasa!
Kemudian ada yang mengadukanmu ke pihak yang berwajib dengan tuduhan bla bla bla …. Bagus! Inilah saat yang paling tepat untukmu berargumentasi. Kemukakan semua pendapatmu, yang kau ketahui, yang kau yakini, secara actual dan factual dengan cara yang paling masuk akal.
Hari ini pemeriksaan pertama? Sikapi dengan biasa-biasa saja. Jika ada pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya, sikapi dengan lebih dewasa. Aku tak mau melihatmu rapuh, apalagi runtuh.
Ingat, pahlawan sejati adalah mereka-mereka yang tak takut mati!

Lebaran dan Reunian

Lebaran dan reunian, ibarat motor dengan bensinnya, ibarat Setu Babakan dengan penunggunya (hihi...), ibarat candu dengan pemabuknya. Selalu lekat. Jadi satu. Tak terpisahkan! Dan semua menyambutnya dengan gembira. Dengan sukacita. Dengan segala pernik yang mengikutinya. Ada yang CLBK. Ada yang dulu nggak berani nembak gadis yang ditaksirnya karena merasa bukan sesiapa dan kini melampiaskan dendam masa lalu meski sudah berkeluarga. Dan lain sebagainya dan lain sebagainya.
Lalu, siapa yang paling menderita di hari yang seharusnya bahagia? Si Jomblo!
Ia akan kuwalahan menjawab berondongan pertanyaan: Kenapa enggak kawin? Kamu terlalu pemilih, sih. Mau yang seperti apa, biar aku cariin dan bla bla bla dan bla bla bla. Mereka nggak paham, jika pertanyaan yang bertubi-tubi itu bikin jomblo pusing sejuta keliling. Mencari jodoh itu seperti mencari jarum yang tenggelam di kali Comal. Sulit!

Lantas, apakah seperti teman-temanku, kalian juga sedang sibuk menyusun kepanitiaan?

Siapa Asli Indonesia

Om dr. Setyo Widodo menulis: Dari garis Bapak dan Ibu, di dalam darah saya ada ramuan gen Timur Tengah. Maka saya bingung saya ini masuk pribumi atau nonpribumi. Yang jelas saya lahir di bumi Indonesia dan ogah ngArab apalagi diArabkan.
Lantas, siapa asli Indonesia?
  • Suku Dayak berasal dari ras Mongolid yang terdesak karena kalah perang dan mengembara ke arah selatan sampai akhirnya tiba di tanah Borneo dan membangun kebudayaannya sendiri.
  • Suku Batak konon berasal dari Thailand
  • Suku Betawi berasal dari perkawinan silang antar suku maupun pendatang dari luar: Arab, Cina, Belanda.
Siapa asli Indonesia?
Menurut sejarah, secara global, asal usul orang Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Jadi awal mula penduduk Indonesia adalah kaum pendatang.
Jadi, siapa pribumi Indonesia?
Menurutku sih gak ada. Kecuali kita percaya pada statement arkeolog bahwa asal usul orang Indonesia berasal dari kera berjalan tegak, hehehe.
bersambung, ya. Eh, gak usah dikomen dengan dahi berkerut. Nanti aku balik lagi. Dadah!!!

Demokrasi


Fungsi demokrasi mengalami penyimpangan/penyelewengan jika kebijakan yang dihasilkan hanya menguntungkan orang kaya.
*Jeffrey Winters
Lalu, yang terjadi di Indonesia itu apa?

Matahariku

Bahwa kemudian aku jatuh cinta kepadamu, itu betul. Dan kau benar-benar mencintaiku, juga tak pernah kusangsikan. Bukankah sendu sinar matamu telah banyak bicara, rindumu merimbun bagai sulur-sulur daun di pokok dahan yang rindang?
Dan pada akhirnya, cintalah yang membawaku untuk terus memperhatikanmu. Ikut tertawa pada gembiramu, turut bersedih dalam dukamu, dan terluka ketika nestapa menyapamu.
Bagiku, kau adalah matahari. Api yang menghangati. Titik embun yang menyejuki. Silir angin yang mengirim kesegaran pagi hari. Kau adalah cintaku abadi ....
*Malam Minggu nyetatus yang agak-agak biru, dah. Biar gak ketok jomblo, hahaha ....!!!

Politik itu apa

Aku bertanya: Politik itu apa?
Ia menjawab: Politik itu the art of impossibilities..
Menurutmu, Temans?
Jawablah setelah kalian mandi, hehehe ....

Keindahan Keukenhof

Ia datang ke inbox dan memamerkan segala keindahan Keukenhof. Mengirim banyak foto dan katanya: Banyak sekali turis Indonesia datang ke sini, Sayang. Seandainya dari yang berduyun-duyun itu, terselip kamu diantaranya ....
Ah Papa, aku pun rindu padamu!

Presiden pemegang hak prerogatif?

Katanya Presiden pemegang hak prerogatif? Tapi kenyataannya reshuffle mundur-mundur melulu gegara partai. Kabar terakhir yang aku dengar bisa akhir April atau awal Mei. Eh, sekarang mundur lagi. Selesai Munaslub Golkar, katanya. Jadi, bisa terjadi antara akhir Mei atau awal Juni.
Wiiihh, ternyata antara teori dan praktik saling berpunggungan yaaaa....

Kamu adalah adikku yang manis

Pupung
"Kamu adalah adikku yang manis, dan aku kakak yang baik untukmu."
Sejak itu kami kerap berbincang. Ia mengedukasiku banyak hal. Terutama tentang kehidupan dan kesederhanaan.
Kemudian ia menawarkan, "Mainlah sesekali ke kantor Mas."
Dan seperti kepada yang lain, jawabku sama, "Kapan-kapan deh, Mas."
"Kapan-kapannya itu kapan? Kalau Mas tawari untuk ketemu di tempat lain pasti kamu tambah nggak mau."
Malu ati, akhirnya aku menyepakati untuk datang.
Di lobi, resepsionis langsung menyambut, "Ibu Pupung?"
Aku mengangguk.
"Bapak sudah menunggu. Silakan ..."
Aku menuju ruangannya. Kuketuk pintu tiga kali. Setelah terdengar suara 'masuk', kuputar handel sambil menjulurkan kepala. "Assalamu'alaikum halo selamat pagi menjelang siang ....," sapaku sambil nyengir-nyengir gak genah. Kadang-kadang pertemuan pertama bikin grogi juga.
"Hei, masuk ...," bibirnya rekah.
Ia menyodorkan tangan untuk salaman. Tapi aku mengajaknya untuk toast. Maka senyumnya sempurna pecah menjadi tawa. "Kamu itu lho ..." Jari telunjuknya menutuk ubun-ubunku. Lalu, "Naik apa ke sini?"
"Dianter Om Will. Tapi kalo ada pertemuan lagi lain kali, trus aku naik ojek boleh, kan?" mataku jatuh ke segala penjuru.
"Naik apa pun boleh, asal jangan ngesot aja."
Aku mesem. Tanganku menjangkau sebuah gitar yang berdiri di pojok ruangan."Gitar yang bagus. Pasti harganya mahal." Kuelus mereknya.
"Adik mau? Boleh kok dibawa pulang."
"Memuji bukan berarti ingin memiliki, Mas. Aku gak gampang tergiur dengan milik orang lain."
"Kamu itu lho," ia geleng-geleng kepala."Kalo yang bicara bukan kamu, Mas sudah tersinggung.
"Sorry ..."
"Untukmu Mas sudah siapkan mental. Bahkan jika kamu ingin membuat ruangan ini seperti pesawat jatuh."
"Kok?"
"Siapa tahu ...? Kamu bilang, kamu suka nggeratak dan petakilan.
Ternyata malah cenderung pendiam."
"Grogi ..."
Ia ber-haha cukup panjang.
Kemudian kami ngobrol. Banyak hal! Ia sering sekali tertawa. Katanya aku ini lucu.
Lucu? Emang pelawak?!
Pas waktu makan siang tiba ....
"Mau makan di mana?" ia menawari.
"Yang bayar aku apa Mas?"
"Kalo Dik Pupung yang bayar?"
"Kita makan di Padang. Relatif murah dan bikin perut kenyang"
"Kalo Mas yang bayar?"
"Suka-suka Mas, dong ..."
"Mas yang bayar dan kamu boleh memilih tempat. Mau di mana?"
"Padang juga," sahutku.
"Suka banget makan di Padang?"
"Kalo direstoran mahal, trus platingnya bagus, aku mau makan sayang."
Untuk kedua kalinya ia geleng-geleng kepala. "Kok ada anak lahir seperti kamu tuh, piye?"
Setelah acara makan selesai dan kami harus berpisah, ia menarikku untuk lebih dekat dan .... cekrik cekrik! "Foto dulu, sebagai penanda pertemuan. Oke, kan?"

Haree Gennee??!!!






Banyak teman yang menanyakan tentang Pin BB, Skype, WA, Twitter dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Aku tegaskan di sini ya, Temans, aku hanya punya FB doang. FB aja udah bikin aku sedikit sibuk. Gimana jika aku menambah dengan yang lainnya?
Tapi sikapku ini ternyata mengundang cemooh. Ada yang menjerit di inbox: Haree genneee, gak punya BB??!!

Betul Temans, aku gak punya BB. Aku hanya punya HP jadul yang aku fungsikan hanya untuk menelpon. Aku hanya punya laptop tua yang aku fungsikan untuk menulis dan FBan untuk menemui kalian. Tapi apa lantas aku jadi kuper, gak gaul dan sama sekali enggak modern? Apa lantas aku jadi terlihat seperti mahluk masa lalu yang baru saja bisa berjalan tegak? Di matamu yang suka meneriakiku 'haree gennee' mungkin iya. Tapi bagi orang yang benar-benar mengenaliku, akupun punya sisi baik dan istimewa. Enggak percaya? Tanyalah pada Kak Nina haha ....

Syndrome Orang Terkenal

Ketika akun ND add aku, aku sempet nggak percaya. Jangan-jangan itu akun palsu. Maka untuk membuktikan aku berkunjung ke kronologinya. Ternyata itu akun resmi. Seneng dong aku. ND gitu loh, hehehe ....Artis terkenal! Tetapi aku perhatikan, ia tak pernah menanggapi komen teman-temannya disetiap postingannya. Juga tak kulihat mengucapkan terima kasih ketika banyak teman yang mengucapkan selamat ultahnya beberapa waktu lalu. Aku kok jadi merasa nggak surprise menjadi temannya. Entah karena sangat sibuk atau syndrome orang terkenal, sikapnya ini telah membuatku ilfeel.
So?
Jelata sepertiku memang baiknya berteman dengan para jelata juga, eh ...?!