Masih dalam aroma Valentine, pagi-pagi aku
masuk dapur untuk masak Mie Godhog Jawa. Kata orang serumah sih,
masakanku yang satu ini nempong banget hihi .... Maka Mie Jawa jadi
makanan favorit di rumah selain menu-menu lain hasil racikanku. Dan
semalam Eyang kembali request, untuk menjamu putra kesayangannya yang
baru datang dari Solo.
Usai sarapan, aku dan Dena bermain-main di atap rumah tetangga hihi .... Bukan apa-apa, atap rumah Bu Yanti tingginya setara dengan
balkon rumah kami di lantai dua. Dan buah rambutan yang melebat justru
jatuh di atas atapnya. So ...? Bu Yanti oke-oke aja, tuh ....
Aroma Valentine masih menguar. Perangpun masih terjadi di FB ini.
Antara yang menyukai dan membenci. Antara yang meyambut dan menolak.
Papa Henk
bilang, setiap hari adalah Valentine. Tetapi tak ada salahnya, jika
ketika Valentine tiba, perhatian dan rasa cinta untuk orang-orang
terdekat semakin bertambah dan diperlihatkan.
Kak Nina
tahu, aku sayang sekali sama dia, begitu juga sebaliknya. Tetapi ketika
ketemu kemarin, ketika dia baru saja membuka pintu, aku teriak dari
meja makan: I love you so much. So big. So Strong. Always. Forever ....
Dia ngakak. Lebaaaaarrr sekali. Sangat hepi!
Cinta itu bukan
napsu! Cinta itu tidak identik dengan seks! Jika cinta itu bola, maka
seks hanya bagiannya saja. Karena di dalam cinta masih ada: pengertian,
kasih sayang, kebijaksanaan dan hal-hal positif lainnya.
Allah
menciptakan manusia sebagai mahluk yang istimewa. Melengkapinya dengan
akal dan pikiran untuk mengendalikan napsunya. Menambahkan rasa malu
untuk tidak mengumbar kemaluannya.
VALENTINE bukan perayaan menyampah kondom dimana-mana!!
0 comments:
Post a Comment