MELAKSANAKAN AMANAH
Di rumah Mbak Mulyati,
aku merasa seperti di Trubus saja. Dimana-mana ada tanaman. Dimana-mana
nampak hijau semata. Dan ketika pulang, aku seperti rampok juga.
Sekarung lebih rambutan, pucuk daun singkong, pucuk daun pepaya jepang,
jeruk, bunga pepaya segar, buah srikaya dan beberapa pot tanaman bunga
berdesak-desakan denganku di mobil. Itupun masih ditambah sekantong
tahu! Astaga .....
Penghuni perumahan Puspitek ini memang keren. Satu rumah mempunyai lebih
dari satu batang pohon rambutan. Semuanya berbuah lebat. Tapi semuanya
juga sepakat tidak menjualnya. Siapa yang datang, petik sepuasnya, dan
bawa pulang! Berlaku untuk siapapun. Dengan catatan, kita kenal salah
satu dari mereka lho ya. Tentu ini kesenanganku. Bertemu buah kegemaran
di pohonnya, rendah-rendah pula. Aku kalap! Maka aku makan sepuasnya dan
memetik sebanyak-banyaknya. Tapi Mbak Mulyati bilang, yang kupetik
kurang banyak. Dia terus metik metik dan metik. Katanya, "Kalau untuk
sendiri merasa kebanyakan, bagi dengan tetangga dan kirim ke BSD juga."
Ide yang bagus? Ya iyalah .... Ketimbang jatuh nggak karuan, 'njeprah'
mengotori halaman karena tak termakan, lebih baik aku bawa pulang. Iya,
kan?
Asik banget buahnya. Sangat menggiurkan haha ....
ReplyDelete