Di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia, Sego
Megono berubah nama menjadi Nasi Begana. Olahan sayurannyapun
bermacam-macam. Yang sering digunakan adalah kacang panjang dan tauge.
Padahal yang dimaksud dengan Megono adalah cacahan nangka muda yang
dimasak dengan bumbu rempah-rempah dan parutan kelapa.
Membuat
Megono susah-susah gampang. Pertama, kupas nangka muda dan cacah sampai
lembut. Kedua, campur kelapa parut bersama bumbu-bumbu yang telah
dihaluskan (bawang merah, bawang putih
kemiri, cabe rawit, kencur, terasi, pala, merica, ketumbar dan garam),
daun salam (sobek-sobek), lengkuas (memarkan), serai (memarkan dan
simpulkan), dan kayu manis. Ketiga, campuran kelapa dan bumbu kemudian
dimasukkan ke dalam cacahan nangka muda. Aduk-aduk hingga tercampur
rata. Jika sudah tercampur rata, kukus sampai matang.
Ambil 2 lembar daun pisang dan bentuk menjadi takir. Takir itu kemudian diisi dengan nasi putih, megono, tempe goreng (biasanya setengan matang yang disebut dengan mendoan, sambel dan lauk pendamping lainnya. Sajikan ....
*Note: Megono yang asli biasanya dicampur dengan cacahan honje. Berhubung tidak semua orang suka honje (termasuk aku), maka keberadaan honje sering ditiadakan. Sego Megono lazim disantap untuk sarapan dan makan malam. Di Comal, kotaku tercinta!, lesehan Nasi Megono berderet sepanjang Jl. Ahmad Yani, dari pertigaan Blandong sampai dekat Pasar. Pengin? Ayo datang! Mumpung aku masih di kampung halaman haha ....
0 comments:
Post a Comment