Pages

Matahariku

Bahwa kemudian aku jatuh cinta kepadamu, itu betul. Dan kau benar-benar mencintaiku, juga tak pernah kusangsikan. Bukankah sendu sinar matamu telah banyak bicara, rindumu merimbun bagai sulur-sulur daun di pokok dahan yang rindang?
Dan pada akhirnya, cintalah yang membawaku untuk terus memperhatikanmu. Ikut tertawa pada gembiramu, turut bersedih dalam dukamu, dan terluka ketika nestapa menyapamu.
Bagiku, kau adalah matahari. Api yang menghangati. Titik embun yang menyejuki. Silir angin yang mengirim kesegaran pagi hari. Kau adalah cintaku abadi ....
*Malam Minggu nyetatus yang agak-agak biru, dah. Biar gak ketok jomblo, hahaha ....!!!

0 comments:

Post a Comment