Seorang guru mengedukasiku: Belajarlah mencintai tanpa memaksa untuk dicintai.
Jawabku: Dan bukan hanya itu. Aku selalu belajar untuk memahami tanpa memaksa untuk selalu dipahami.
Social Profiles
Pupung D. Pribadi
Popular Posts
-
Celele'an sedang menjadi polemik di statusku, antara Este Sumbul Riady, Cyrillus Ruskino dan Langgeng Saptono. Celele'an itu apa?... -
Di kampungku di Comal, setiap pagi ada beberapa gerobak keliling yang menjajakan lontong perang. Entah kenapa, lontong yang disiram den... -
Cerita ini berawal ketika Sunan Kalijogo datang ke Desa Wirotho (sebelah selatan Wiradesa). Di desa ini beliau berniat membuat sebuah pe... -
Diabetes Eyang lumayan akut. Tetapi sebagai pasien, dia juga agak-agak rewel. Terutama dengan makanannya. Eyang tuh hobi banget makan g... -
Aku adalah orang yang lahir dan besar di kampung. Sebagai anak kampung, tentu aku sangat akrab dengan berbagai macam makanan tradisional s... -
Aku mengenal Sari Narulita sejak kecil, lewat novelnya Tatkala Cengkeh Berbunga. Aku juga tahu, wanita cantik itu seorang pemain film.... -
Entah kapan persisnya kami berteman, aku tidak tahu. Dan siapa yang meminta pertemanan terlebih dahulu pun, aku juga lupa. Yang aku inga...
-
Waktu aku upload Martabak Mie, Kak Taufik komen gini, itu makanan sewaktu aku kos. Trus aku nanya, pernah sarapan dengan Roti Bakar Setr... -
Desember! Biasanya akan ada dua perayaan yang diperdebatkan: Hari Ibu dan Hari Natal. Tetapi seperti yang sudah-sudah, aku tak hirau deng...
-
Siapakah Ibu? Ia yang mengandungmu selama sembilan bulan. Yang begitu dinyatakan hamil, akan melakukan apa pun demi kebaikan, keselamat...
0 comments:
Post a Comment