Pages

Puisi Tak Butuh Editor


Terkadang aku heran dan dibikin geleng-geleng kepala oleh orang yang gemar mengobrak-abrik karya orang lain. Tidak seperti karya tulis panjang yang membutuhkan pengeditan, sebuah puisi tak butuh editor! Memang, interpretasi sebuah pusi ada pada para pembacanya, tetapi hakikat dari puisi itu sendiri hanya penulisnya yang paling tahu.
Jadi, tidak ada yang boleh menghakimi dengan mengobrak-abrik sebuah puisi karena puisi itu dianggap tidak layak atau ada... kekurangan disana-sini.Karena dengan diobrak-abrik begitu, puisi kehilangan esensinya dan itu hujan air mata bagi penulisnya.
O ya, menurutku puisi juga bukan milik sastrawan saja, tetapi milik semua orang! Puisi tidak harus menggunakan kata-kata rumit yang mesti dinikmati dengan alis mengerinyit. Tetapi kata-kata biasa pun, kata-kata pop, kata-kata yang kita gunakan sehari-hari, bisa digunakan untuk menulis puisi. So?
Berhentilah menghakimi sebuah puisi. Jika sebuah puisi datang padamu, bacalah! Jika kamu tidak suka, enyahkanlah! Tetapi jika puisi itu membuatmu tersenyum, merenung, atau bahkan menggugah semangatmu, maka .... NIKMATILAH!!!

0 comments:

Post a Comment