Pages

Hujan Puisi: Kurnia Effendi


Ketika kami kecil, Ibu gemar sekali mendongeng. Setiap malam sebelum tidur, kami berlima berdesakan dalam satu kamar demi mendengarkan cerita Ibu. Sedikit besar, aku mulai gemar membaca. Membaca apa saja. Tetapi kupikir aku mencintai puisi. Dan puisi yang kubaca pertama kali adalah LEBARANnya Bambang Sadono yang dimuat di Majalah Krida. Saat itu aku kelas 2 SD.
Semakin beranjak besar, kesukaanku bertambah. Bukan hanya puisi, tetapi juga cerpen dan novel. Temans percaya, jika novel pertama yang aku baca Tatkala Cengkeh Berbunga-nya Sari Narulita? Novel kepunyaan kakak sulungku itu kubaca ketika aku duduk di kelass 3 SD. Dan di tahun itu pula aku mulai membaca Anita Cemerlang. Dari sana aku mengenal Tina K., Ninuk Retno Raras, Nurul Inayah AK., Kurnia Effendi, Tika Wisnu dan sebagainya. Juga ada Astuti Wulandari, Yanie Wuryandari dan Julie Ikayanti. Ketiganya bukan hanya kukenal karyanya, tetapi kami punya kedekatan dalam arti yang sesungguhnya ketika aku memasuki dunia kerja. Bahkan kupikir, Julie Ikayanti turut membentuk kepribadian yang kumiliki sekarang. Oh ya, aku suka dengan Anita & Her Gank-nya Adek Alwi. Barangkali itu serial paling fenomenal di jamannya, ya haha.
Aku juga suka antologi. Puisi! Dari beberapa buku antologi, aku suka dengan antologi Puisi Dari Negeri Poci. Menurutku puisinya keren-keren. Isi dan bahasa rasanya aku banget.
Dan sebagai umat islam, tentu aku menyukai Ramadhan. Bulan yang mengharuskan kita berpuasa selama sebulan penuh itu selalu kutunggu kedatangannya. Tetapi yang menambah kerinduanku terhadap Ramadhan belakangan ini adalah puisi-puisinya Kurnia Effendi. Sejak Senarai dibuat (2012?), aku terus mengikutinya sampai Ramadhan kemarin. Aku berharap Ramadhan kali ini pun fesbuk akan dihujani puisi-puisi kerennya. Puisi khas Kurnia Effendi. Ditunggu lho, Mas Kef. Dan jangan telat postingnya, ya ....

Temans, jika di Ramadhan kali ini aku menunggu puisinya Kurnia Effendi, kalian menunggu apa atau siapa???

0 comments:

Post a Comment