Membaca Titik Balik aku lakukan di pagi hari selepas jogging dan sore
hari ketika menunggu buka puasa tiba. Di bab 4 sampai bab 6, aku
seperti melihat masa kecilku. Jika Rani
sudah lancar membaca bahkan sebelum masuk sekolah, aku sudah membaca
novel ketika kelas 3 SD. Tetapi untuk membaca Al-qur'an menjadi sangat
berrbeda. Rani mampu membaca Al-qur'an dalam posisi terbalik dan hapal
semua ayat, sedangkan aku tidak. Dan aku takjub! Hehe .... Tapi untuk
urusan permainan, kupikir tak ada beda.
Apa yang Rani lakukan, aku lakukan juga. Aku memiliki kegembiraan yang
sama dengan Rani. Bedanya, aku kecil masih berkelimpahan kasih sayang
Bapak dan Ibu, sedangkan Rani statusnya sudah menjadi anak titipan.
Kasihan? Sama sekali tidak! Rani tidak merasa kekurangan kasih sayang.
Bahkan ketika anak-anak lain hanya punya satu Bapak, Rani merasa punya
empat. Ibunya tak pernah melahirkan kakak laki-laki, tetapi ia punya
Abang yang melindungi. Hari-harinya selalu riang gembira. Maka kepada
Avatar ia berujar: Barangkali itulah sepotong kecil surga pada suatu
masa.
O ya, aku ingin tanya, Boneka Dari India itu diciptakan tahun berapa, ya? Kok Rani kecil sudah bisa menyanyikannya?
Ayahku kan tiba
datang dari India
membawa boneka
yang cantik jelita
oh, sayang ....
Novel ini bagus, Temans. Mengalir, manis dan tak menggurui. Aku tidak
meminta atau menyuruhmu untuk membeli. Tetapi kalau tak membacanya, kau
akan rugi hihi .... #Iklan
Penting: Jika nanti buku ini cetak ulang, ada baiknya disertai dengan
pembatas buku. Biar nggak susah dalam menandai halaman, ok?
0 comments:
Post a Comment