Aku mengenal Chandra Johan dengan cara yang tidak biasa. Awalnya teman baikku, Em Yu curhat, jika ia sangat menggemari karya-karya Chandra Johan.
Namun, sebagai sesama jebolan FSRD ITB, Em Yu tidak kenal secara
pribadi. Padahal ia sangat ingin ketemu dan ngobrol panjang. Kebetulan
saat itu aku sedang mengerjakan majalah baru dan butuh nara sumber untuk
halaman profil. Aku bilang ke Em Yu: Oke, Mas Yu akan bisa kenalan
dengannya, asal beritahu dimana aku bisa
menghubunginya. Lalu Em Yu menyebut sebuah galeri lukisan yang ada di
Plaza Indonesia yang senantiasa memajang karya-karyanya. Sore itu juga
kami meluncur ke sana. Tidak serta merta bertemu dengan Chandra Johan,
tapi kami mengantongi nomer HPnya dari Mbak Penjaga. Langsung kuhubungi
ponselnya. Chandra Johan menerimaku dengan ramah. Sayang, hari itu sudah
kemalaman. Jadi kami hanya membuat janji untuk bertemu dikeesokan hari.
Singkat cerita, aku datang ke TIM! Waktu itu ruangan sedang riuh. Ada Nungky Kusumastuti, Chandra Darusman, Dede Eri Supria, dan entah siapa lagi aku lupa. Yang aku ingat, aku diperkenalkan dengan mereka satu persatu. Sejak saat itu aku berteman dengannya. Aku pernah beberapa kali datang ke studionya di bilangan Kramat. Belajar melukis! Meski pada akhirnya, aku nggak berhasil hehe ....
Dan hari ini, tepatnya pukul 9 pagi, aku dikejutkan dengan inbox yang berisi: Chandra Johan telah berpulang dini hari tadi, Nduk .... Inbox dari Om Nadjib sungguh membuatku tercekat.
Selamat jalan, Mas Chandra Johan. Bagimu surga diluaskan ....
0 comments:
Post a Comment