Pages

Selamat jalan, Chandra Johan


Aku mengenal Chandra Johan dengan cara yang tidak biasa. Awalnya teman baikku, Em Yu curhat, jika ia sangat menggemari karya-karya Chandra Johan. Namun, sebagai sesama jebolan FSRD ITB, Em Yu tidak kenal secara pribadi. Padahal ia sangat ingin ketemu dan ngobrol panjang. Kebetulan saat itu aku sedang mengerjakan majalah baru dan butuh nara sumber untuk halaman profil. Aku bilang ke Em Yu: Oke, Mas Yu akan bisa kenalan dengannya, asal beritahu dimana aku bisa menghubunginya. Lalu Em Yu menyebut sebuah galeri lukisan yang ada di Plaza Indonesia yang senantiasa memajang karya-karyanya. Sore itu juga kami meluncur ke sana. Tidak serta merta bertemu dengan Chandra Johan, tapi kami mengantongi nomer HPnya dari Mbak Penjaga. Langsung kuhubungi ponselnya. Chandra Johan menerimaku dengan ramah. Sayang, hari itu sudah kemalaman. Jadi kami hanya membuat janji untuk bertemu dikeesokan hari.

Keesokan harinya kami bertemu. Aku, Chandra Johan dan Em Yu. Di galeri yang kemarin sorenya aku dan Em Yu kunjungi. Ternyata Chandra Johan sangat ramah. Bertemu dengannya selayak jumpa kawan lama saja. Langsung akrab! Obrolan mengalir laksana air. Hari itu ia hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan Em Yu. Juga foto-foto. Tentu dengan latar belakang lukisan-lukisannya yang terpajang di galeri itu. Jatah wawancara untukku keesokan harinya lagi. Di TIM! Markasnya sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta.
Singkat cerita, aku datang ke TIM! Waktu itu ruangan sedang riuh. Ada Nungky Kusumastuti, Chandra Darusman, Dede Eri Supria, dan entah siapa lagi aku lupa. Yang aku ingat, aku diperkenalkan dengan mereka satu persatu. Sejak saat itu aku berteman dengannya. Aku pernah beberapa kali datang ke studionya di bilangan Kramat. Belajar melukis! Meski pada akhirnya, aku nggak berhasil hehe ....
Dan hari ini, tepatnya pukul 9 pagi, aku dikejutkan dengan inbox yang berisi: Chandra Johan telah berpulang dini hari tadi, Nduk .... Inbox dari Om Nadjib sungguh membuatku tercekat.
Selamat jalan, Mas Chandra Johan. Bagimu surga diluaskan ....

0 comments:

Post a Comment