Bahwa kemudian aku jatuh cinta kepadamu, itu betul. Dan kau benar-benar
mencintaiku, juga tak pernah kusangsikan. Bukankah sendu sinar matamu
telah banyak bicara, rindumu merimbun bagai sulur-sulur daun di pokok
dahan yang rindang?
Dan pada akhirnya, cintalah yang membawaku untuk
terus memperhatikanmu. Ikut tertawa pada gembiramu, turut bersedih
dalam dukamu, dan terluka ketika nestapa menyapamu.
Bagiku, kau adalah matahari. Api yang menghangati. Titik embun yang menyejuki. Silir angin yang mengirim kesegaran pagi hari. Kau adalah cintaku abadi ....
0 comments:
Post a Comment