Pages

Surat Buat Sahabat


Halo,
Ini sore yang suram. Langit hitam telah membuat
matahari tenggelam. Mendung berawan telah mencucurkan
air hujan. Membasahi tubuh bumi yang telanjang.
Meluapkan parit, got dan selokan.

Apa kabarmu, Kawan?
Dari berita yang kudengar kau telah menuai
kesuksesan. Lima belas novel terbaikmu berjajar
di toko-toko buku terkenal. Rupanya sekian
tahun berkarya, ide tetap mengalir deras
di kepala. Karena beberapa film dan sinetron
kau juga yang menulis skenarionya.
Yup!
Lama tak ketemu, ada rindu yang
membuncah di kalbu.. Sungguh!
Kamu harus percaya itu. Ini bukan
rekayasa atau ungkapan semu.
Rindu itu telah menggerogoti isi dadaku,
memenuhi batok kepalaku dan mengekor
disetiap perjalanan hari-hariku.
Tapi barangkali sosokmu telah sedikit berubah
sekarang. Aku bayangkan di kepalamu telah
tumbuh helai-helai uban. Di wajahmu telah
muncul garis-garis halus dan kerutan.
Padahal aku tahu pasti, kamu ingin selalu
terlihat muda dan tampan.
Ho ho ....
Jangan keburu marah Kawan, nanti cepat tua.
Itu hanya bayanganku semata. Karena kamu
tak akan pernah beruban, buncit dan dipenuhi
kerutan. Salon telah membuatmu tetap muda dan
rupawan, bukan?
Kawan,
Ini hari sudah beranjak petang. Langit masih
diselimuti rintik hujan. Membayangkan surat
ini diposkan, hatiku jadi lapang. Aku yakin
kau akan menulis balasan. Meski bahasamu
terkadang menjengkelkan, tapi hatimu lembut penuh
kasih sayang ....

0 comments:

Post a Comment