Pages

TOM YAM DI PAGI HARI


Sejak semalam Jakarta diguyur hujan. Dingin. Tapi entah mengapa, aku malah susah tidur. Menarik selimut ketika jarum jam menunjuk ke angka setengah dua, tapi mata sulit dipejamkan. Dan nyaris, jangankan tidur cantik ala ala Syahrini, tidur ayam bertelurpun aku tak bisa.
Singkat kata, pagi yang basah oleh hujanpun menyapa. Membawa aroma gigil, meremangkan bulu-bulu disekujur tubuhku. Membuka kulkas, aku tak menemukan sayuran hijau. Yang ada hanya ayam, dan udang kupas yang membeku dalam freezer. Di rak pintunya aku menemukan sekantong jamur. Sesaat aku bingung, mau dimasak apa bahan-bahan ini? Seakan tahu apa yang kupikirkan, kakakku yang sedang meramu jus nyeletuk: Tom Yam, Pupung ...
Ah iya, itu dia ..., sup thailand dengan citarasa pedas asam itu pasti sangat pas dinikmati di hari hujan. Aroma daun jeruk, serai serta jahe yang kuat pasti sangat segar di badan. Alhasil, aku memasak Tom Yam. Tentu saja Tom Yam ala ala aku. Dan seperti biasa, semua bilang enak. Sangat enak.Bahkan Eyang antusias untuk turut mencicipinya. Padahal masih ada yang kurang, aku lupa memasukkan kecap ikan. Itulah, jilka kita memasak dengan hati, sepenuh cinta. Keikhlasan selalu mengucurkan kelezatan. Nggak percaya? Coba aja!

0 comments:

Post a Comment